Peripatetik sering disebut dengan logika formal yang menuntut
kebenaran proposisi.[1]
Artinya untuk mencapai suatu kebenaran diperlukan kesinambungan kausalitas
terhadap setiap fenomena yang terjadi. Metode ini berawal dari filsafat yunani,
khususnya filsafat Plato dan Aristoteles.[2]Mengenai konsep alam, perspektif
peripatetik berupaya untuk memadukan kosmos ke dalam sebuah system rasional
yang luas. Alam dipandang sebagai sebuah wilayah yang harus dianalisis dan
dipahami. Pengetahuannya dicapai melalui metode rasiosinasi itu sendiri yang
instrument utamanya adalah logika. Oleh karena itu, madzhab ini di dalam islam
diidentikkan dengan rasionalisme, meskipun rasionalisme dalam Islam tidak
pernah terlepas dari wahyu. Observasi dan eksperimen, yang berada di jantung
empirisme modern bukanlah aspek khas madzhab ini.[3]
0 komentar:
Posting Komentar