Peripatetik

|


Peripatetik sering disebut dengan logika formal yang menuntut kebenaran proposisi.[1] Artinya untuk mencapai suatu kebenaran diperlukan kesinambungan kausalitas terhadap setiap fenomena yang terjadi. Metode ini berawal dari filsafat yunani, khususnya filsafat Plato dan Aristoteles.[2]Mengenai konsep alam, perspektif peripatetik berupaya untuk memadukan kosmos ke dalam sebuah system rasional yang luas. Alam dipandang sebagai sebuah wilayah yang harus dianalisis dan dipahami. Pengetahuannya dicapai melalui metode rasiosinasi itu sendiri yang instrument utamanya adalah logika. Oleh karena itu, madzhab ini di dalam islam diidentikkan dengan rasionalisme, meskipun rasionalisme dalam Islam tidak pernah terlepas dari wahyu. Observasi dan eksperimen, yang berada di jantung empirisme modern bukanlah aspek khas madzhab ini.[3]


[1]Ziai, Hosen, Knowledge and Illumination: A Study of Suhrawardi’s Hikmah al-Isyraq, (Georgia: Brown University, 1990), P. 136
[2] Bakar, osman, Tauhid &Sains: esai-esai tentang sejarah dan filsafat sains dalam Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994), P.154
[3] Ibid, P.155

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 Me and My Mind | Template Blue by TNB